-->

INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Murder On The Orient Express (2017)

Versi gres Murder on the Orient Express terbentur fakta bahwa banyak pecinta film telah paham seluk beluk misteri pembiasaan novel berjudul sama karya Agatha Christie tersebut. Motif, trik, hingga twist mengenai identitas pelaku sudah diketahui. Mengubah berarti mengambil resiko merusak esensi. Penyesuaian yang dilakukan pun bertujuan menggapai pangsa pasar penonton kasual berusia muda, khususnya yang awam akan sumber materinya. Pemakaian karakter bergaya nyala neon plus lagu Believer milik Imagine Dragons pada trailer membuktikannya. Di hasil akhir, peningkatan kuantitas dan kualitas efek visual serta selipan agresi mengusung tujuan serupa. Apakah modernisasi di atas ikut menguatkan poin substansif?

Hercule Poirot (Kenneth Branagh) pun dimodifikasi. Sesekali masih bertingkah jenaka dan punya dogma diri selangit, Poirot bukan lagi jenius tanpa cela. Selain mempunyai OCD yang menjelaskan kepekaan analisisnya, ia mengatakan kerapuhan laki-laki yang kehilangan cinta, praktis terprovokasi, kerap keliru melempar hipotesis, pula terjebak dilema moralitas. Atas nama perbedaan, naskah Michael Green (Logan, Blade Runner 2049) berambisi tak hanya memaparkan masalah pembunuhan, juga drama mengenai sisi problematik tokoh utama. Bahkan tersimpan perilaku anti-rasisme tatkala novel maupun dongeng pendek Agatha Christie sering mengandung nada rasisme. 
Dasar ceritanya sama, menyoroti pembunuhan terhadap pebisnis berjulukan Samuel Ratchett (Johnny Depp) yang terjadi kala kereta Orient Express tengah melaju. Seiring salju longsor yang memaksa kereta berhenti, Poirot harus menemukan pelaku di antara para tersangka dari bermacam-macam latar belakang. Kunci bangunan intensitas terletak pada proses interogasi yang (seharusnya) jadi sarana penonton terlibat dalam investigasi, ikut menebak makna di balik pertanyaan Poirot, mengaitkannya dengan balasan penumpang serta banyak sekali sebaran petunjuk. Sayangnya, di sini naskah Green, juga penyutradaraan Branagh tampak kerepotan. 

Interogasi tampil sambil kemudian hingga penggalian informasi terasa dangkal. Dialog goresan pena Green sekedar pembiasaan hambar, sementara Branagh kurang cakap menyulut ketegangan berbasis tukar barang kalimat. Nampak dikala dua adegan bernuansa agresi dibubuhkan selaku amunisi tambahan jika penonton bosan mendengar 114 menit penuh pembicaraan. Bahkan momen pengungkapan fakta mengejutkan di tamat bakal seutuhnya gagal menghentak andai tak dibantu iringan Never Foget, musik melankolis nan indah gubahan Patrick Doyle. Namun tidak tertutup kemungkinan, bagi penonton yang sama sekali awam, pemeriksaan Murder on the Orient Express mampu mencengkeram meski sedikit melelahkan.
Seperti sempat disinggung, Murder on the Orient Express memberi porsi lebih untuk eksplorasi karakter Poirot. Keputusan ini menyuntikkan dinamika gres di mana si "detektif terhebat di dunia" tak hanya memecahkan kasus, juga mengalami proses berguru dari pemegang prinsip bahwa hanya ada benar-salah jadi memahami ranah ambigu abu-abu di antaranya. Alhasil, para tersangka yang harusnya mempunyai dinamika hasil penokohan berwarna tersisih, sebatas pemanis dengan kepribadian ala kadarnya sekaligus minim peluang bersinar. Uniknya, berbeda dibanding versi Lumet, Ratchett diberi porsi ekstra khususnya di paruh awal, kemungkinan demi memanfaatkan nama besar Depp.

Sulit dipungkiri, melihat jajaran pemain film kelas wahid mengembangkan layar, saling bertukar argumen tetap menyenangkan disimak. Depp penuh kharisma, untungnya tanpa gaya eksentrik yang sekarang membosankan, Michelle Pfeiffer dengan tatapan serta tutur kata menusuk namun berkelas, energi Daisy Ridley, wibawa Judi Dench, hingga Penelope Cruz yang mengatur kata-kata atas nama religiusitas. Biar begitu, kegagalan membuat karakter utuh membatasi pesona mereka, menyisakan Poirot sebagai satu-satunya tokoh berdimensi. Branagh dan kumis antiknya kolam mengandung magnet, sanggup menyandingkan aspek quirky jenaka Poirot bersama sisi bermasalah dirinya. 

INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Iklan Atas Artikel


Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel